Selasa, 29 April 2008

Menelan Kekecewaan

Pernahkah anda merasa kecewa? Jangan pernah bilang tidak. Semua orang pernah mengalami kekecewaan. Dan disadari atau tidak, setiap hari kita dikecewakan. Contoh sederhana kita ambil disaat kita akan berangkat untuk beraktivitas di pagi hari. Sarapan yang kurang enak, tidur yang kurang nyenyak, air mandi yang dingin dll sebenarnya adalah sesuatu yang mengecewakan. Tapi seringkali hal itu tidak menjadi masalah besar bagi kita karena sudah sering terjadi.
Bagaimana dengan kekecewaan yang besar? Diputusin pacar, perceraian orang tua, dijauhi teman-teman dll. Biasanya hal itu bisa membuat orang bermuram durja, bahkan menjadi angkara murka. Kenapa? Karena ia tidak bisa menerima kekecewaan tersebut. Bagaimana jika hal tersebut kita anggap sebagai suatu hal yang biasa? Diputusin pacar? Banyak orang malah jomblo sampai bertahun-tahun. Perceraian orang tua? Banyak orang malah tidak punya orang tua sama sekali. Dijauhi teman? Mendingan gak punya teman daripada punya teman tapi cuma mau dekat kalo kita lagi senang atau gak punya problem.
So? It's only about how we can accept it! Seberapa besar hati kita menerima kekecewaan itu. Gak ada hal yang penting banget untuk dikecewain. Semua sebenarnya biasa aja.
But it's hurt... Memang menyakitkan. Sedih sih boleh aja, berduka juga gak apa-apa. Nangis? Kalo gak malu n gak sampe meraung-raung.
Kekecewaan terbesar adalah ketika kekecewaan itu mengecewakan kita. (Langit Raya)